Posts

Showing posts from May, 2019

Kritik Terhadap Karya Montgomery Watt

Image
Oleh: Sang Misionaris Pendahuluan     Di antara tokoh-tokoh besar dunia, tidak seorang pun yang begitu banyak dicerca seperti Nabi ﷺ. Selama berabad-abad, Islam dianggap sebagai musuh besar umat Kristen. Setelah beberapa propinsi terbaiknya jatuh ke tangan orang Arab, Kerajaan Bizantium menyerang Asia kecil. Sementara itu, Eropa Barat terancam oleh Islam melalui Spanyol dan Sisilia. Bahkan, sebelum “Perang Salib” yang memusatkan perhatian pada pengusiran orang-orang Arab dari tanah suci, Yerusalem, Eropa abad pertengahan sudah membangun suatu konsep tentang “Musuh Besar”. Dalam satu segi, jauh-jauh hari sebelum Salman Rushdie mengubah nama Nabi Muhammad ﷺ dalam karya kontroversialnya, The Satanic Verses , dengan nama “Mahound” sang pangeran kegelapan, para orientalis pun telah lama mempersepsikan Nabi Muhammad ﷺ secara negatif seperti Salman. Montgomery Watt misalnya, meski pun dalam karyanya, Muhammad Prophet and Statesman , tidak jelas mengungkapkan nama Muhammad sebagai

Menggugat Otentisitas Injil Lukas

Image
Oleh: Sang Misionaris Pendahuluan     Kristen meyakini adanya keotentikan Injil Lukas dan meyakini bahwa isinya adalah Firman Tuhan yang secara otoritatif mengisahkan tentang apa yang diucapkan oleh Yesus dan apa yang terjadi terhadap Yesus. Selain menulis Injil, Kisah Para Rasul pun diyakini pula bahwa penulisnya adalah Lukas. Meskipun demikian, Injil Lukas dan Kisah Para Rasul patut untuk dipertanyakan keotentikannya, karena jika keduanya diyakini oleh Kristen sebagai Firman Tuhan yang sekaligus telah mempresentasikan Yesus historis, tentu apa yang terdapat di dalamnya tidak akan memiliki sedikit pun permasalahan, baik dalam teksnya maupun dengan nilai historis yang ada di dalamnya. Jika ternyata permasalahan menghinggapi Injil Lukas dan Kisah Para Rasul, sebagaimana yang terjadi pada Injil Matius , Markus dan Yohanes , tentunya otentisitas Injil Lukas yang diyakini oleh Kristen selama ini tidaklah memiliki nilai apa pun, selain hanya sebagai bentuk pembenaran atas apa yang

Benarkah Sanad Tidak Membuktikan Adanya Keotentikan Hadis?

Image
Oleh: Sang Misionaris Pendahuluan Secara personal, akun Facebook  Jimmy Jeffry (JJ) telah memberikan sanggahannya kepada akun seorang Muslim, Elia Hanafi (EH), yang kala itu telah menyinggung Alkitab dengan menggunakan pendekatan sanad dalam membuktikan bahwa sumber-sumber dalam Alkitab tidaklah bisa dipercaya dikarenakan tidak adanya jalur isnad yang bisa didapatkannya. Selain memberikan sanggahan kepada EH bahwa jalur sanad tidaklah membuktikan adanya keotentikan hadis, JJ pun menyamakan pula tradisi Islam dengan apa yang terdapat pada Yahudi dan Kristen. Meski sanggahan dan tudingan JJ yang bersifat spekulatif itu ditujukan kepada EH, namun sebenarnya hal itu ia tujukan kepada kaum Muslimin lainnya. Tudingan Kristen terhadap Islam, misalnya tentang ketidakotentikan hadis yang diusung oleh JJ, bukanlah tudingan baru, karena jauh sebelum JJ terdapat orientalis yang telah menuding tentang adanya ketidakotentikan hadits dengan melihat jalur sanad dan juga matannya, seperti J

Dialog Islam-Kristen: Daftar Perjanjian Baru Pada Zaman Bapa Gereja

Image
Oleh: Sang Misionaris     Beberapa waktu yang lalu, penulis telah membuat artikel yang memuat tentang daftar Perjanjian Baru pada zaman Bapa Gereja, yang artikelnya itu bisa dilihat di sini , di mana dalam pengelompokan kitab suci Perjanjian Baru di kalangan Bapa-bapa Gereja memiliki perbedaan yang sangat mencolok antara satu dengan yang lainnya. Adanya penyusunan kanonisasi Perjanjian Baru versi tokoh Bapa-bapa Gereja yang memiliki kesamaan dengan jumlah kitab suci Perjanjian Baru Kristen saat ini hanyalah yang berasal dari Anathasius, sedangkan adanya penyusunan Perjanjian Baru dari peran Bapa-bapa Gereja lainnya telah dicampakkan oleh Gereja mula-mula. Dari adanya kondisi itulah, akhirnya penulis membuat suatu tulisan terkait tentang sejarah Perjanjian Baru di zaman Bapa Gereja, yang pada akhirnya mendapatkan tanggapan balik dari seorang Kristen yang bernama Jimmy Jeffry (JJ), di mana ia sendiri telah memberikan tanggapan di akun Facebooknya terkait kanon Perjanjian Baru ve

Otentisitas Hadis Dalam Pandangan Al-A'zami Dan Orientalis

Image
Oleh: Sang Misionaris Pendahuluan     Setelah orientalis berhasil menjadikan Alkitab sebagai objek bulan-bulannya kajian mereka, di mana pada akhirnya mereka pun mencampakkan dan menegasikan adanya otentisitas dan validitas di dalam Alkitab. Mereka pun akhirnya beralih kepada persoalan kodifikasi Al-Qur’an, namun karena sulitnya keyakinan kaum Muslimin untuk diruntuhkan, akhirnya kajian mereka pun beralih kepada hadis, yang menjadi sumber kedua umat Islam, bahkan mereka pun mengotak-atik syarat otentisitas hadis yang telah dibentuk secara mapan oleh para ahli hadis. Karena orang Kristen mula-mula tidaklah memiliki aturan dan metode yang bisa diuji dalam membuktikan adanya otentisitas dan validitas di dalam Alkitab, tentu saja sikap mereka terhadap Alkitab memiliki keseragaman dalam menegasikan Alkitab sebagai Firman Tuhan . Namun, saat mereka beralih dalam mengkaji persoalan tentang penyusunan dan penulisan hadis, di antara mereka telah terjadi perbedaan pendapat antara satu

Pandangan Orientalis Terhadap Hadis Nabi

Image
Oleh: Sang Misionaris Pendahuluan     Selain Al-Qur’an, hadits pun merupakan sumber ajaran Islam yang memiliki kedudukan penting bagi umat Islam, baik secara struktural maupun fungsional. Hadits memiliki kedudukan secara struktural, karena posisinya berada dibawah Al-Qur’an, sedangkan secara fungsional, hadits merupakan penjelas Al-Qur’an yang bersifat umum dan mutlak, di samping sebagai landasan hukum bagi keputusan hukum yang belum diatur di dalam Al-Qur’an. Itulah kedudukan hadis dalam Al-Qur’an, hal ini mengingat bahwa pribadi Nabi Muhammad ﷺ merupakan perwujudan dari Al-Qur’an yang ditafsirkan untuk manusia, serta ajaran Islam yang dijabarkan dalam kehidupan sehari-hari, di mana hal tersebut tentunya didasari oleh dalil naqli maupun aqli. 1 Selain mempermasalahkan otentisitas Al-Qur’an, pihak orientalis hadits pun telah mempermasalahkan otentisitas hadis, seperti: Ignaz Glodziher, Joseph Schacht, Junyboll, dan lain-lain. Para orientalis tersebut telah mempermasalahkan ote

Siapakah Yang Dimaksud Dengan Ahli Kitab?

Image
Oleh: Sang Misionaris Pendahuluan     Adanya persoalan tentang siapakah Ahli Kitab yang dimaksud dalam Al-Qur’an, begitu sangat penting untuk diketahui dan dipahami secara seksama oleh kaum Muslimin, karena persoalan tersebut akan menggiring kita kepada pemahaman apakah semua Ahli Kitab itu Kafir ataukah tidak sama sekali. Dan jika kita memiliki pemahaman yang salah tentang Ahli Kitab, tentunya akan menggiring terhadap keyakinan bahwa semua Ahli Kitab akan masuk surga, sebagaimana yang diyakini oleh pihak pluralis, atau begitu juga sebaliknya akan melahirkan sebuah keyakinan bahwa semua Ahli Kitab masuk neraka. Oleh karena itu, ketika kita membahas tentang siapakah yang dimaksud dengan Ahli Kitab, tentunya kita pun harus merujuk kepada pandangan Ahli Kitab menurut Islam, bukan berdasarkan pada pandangan Yahudi maupun Kristen, karena jika pembahasan yang ada tidak ada tolok ukurnya, tentunya akan menghasilkan pemahaman yang salah kaprah dikarenakan tidak adanya batasan-batasan y