Posts

Showing posts from May, 2017

Menggugat Otoritas Perjanjian Baru (PB) bagian 2

Image
Para penulis buku yang sekarang terdiri dari Perjanjian Baru  (PB) tidak bermaksud agar tulisan mereka menggantikan atau menyaingi Perjanjian Lama (PL). Kitab Kristen  pada awalnya dimaksudkan sebagai dokumen utilitarian, untuk menanggapi kebutuhan spesifik gereja mula-mula. Seiring dengan berjalannya waktu lebih dari seratus tahun setelah Yesus, orang-orang Kristen mulai menggunakan istilah Perjanjian Baru untuk merujuk pada tulisan suci bahwa gereja yang baru lahir itu mulai dipandang sebagai satu unit yang suci. Orang Kristen mula-mula memandang PB sebagai penggenap atas janji yang terdapat pada PL, dan bukan sebagai pengganti dari kitab suci Yahudi. PB seperti yang kita ketahui sekarang ini, terdiri dari dua puluh tujuh buku, namun aslinya tidak ditulis sebagai keseluruhan yang koheren dan Yesus sendiri tidak memproduksi catatan tertulis tentang pekerjaannya tersebut. Meskipun PB yang sekarang dimiliki oleh Kristen ditulis pada abad pertama, tetapi dibutuhkan waktu yang pan

Menjawab Dakwaan Terhadap Mushaf Ibn Mas'ud

Image
Oleh : Sang Misionaris. Pendahuluan . Sebelum menelaah tentang mushaf Ibnu Mas’ud atau riwayat-riwayat yang dinisbatkan kepada Ibn Mas’ud, perlu untuk sekiranya dipahami, bahwa mushaf yang disepakati oleh umat dan dibaca oleh seluruh kaum Muslimin di berbagai daerah adalah mushaf Utsmani yang diriwayatkan secara mutawatir. Konsensus (ijma’) para sahabat ini, tidak akan menjadi gugur dengan adanya penolakan dari Ibn Mas’ud. Adapun alasan Ibn Mas’ud melakukan penolakan untuk membakar mushafnya, sudah penulis sampaikan pada  Artikel ini .

Menggugat Otoritas Perjanjian Baru (PB)

Image
                             Oleh: Sang Misionaris. Jika anda betul-betul mempelajari dan memahami proses kodifikasi Alquran  dari mulai zaman Nabi Muhammad  saw hingga saat ini, teks asli dan bahasa asli yang terdapat pada Al-Qur'an  masih tetap digunakan dan masih sama isinya. Dengan masih digunakannya teks asli dan bahasa asli pada Al-Qur'an, hal itu dilakukan untuk mencegah adanya penyisipan dan penyimpangan atas Firman Allah , baik dalam aspek penerjemahan, penafsiran, serta pengamalan. Metode yang digunakan oleh Nabi dalam mentransformasi wahyu kepada para sahabat, berupa hapalan dan murajaah. Yang ternyata, metode tersebut belum pernah dilakukan oleh bangsa dan agama manapun. Tapi lain halnya, jika kita meninjau Alkitab. Karena pada Alkitab, tidak adanya teks dan bahasa asli, yang hal tersebut telah menuai perbedaan pendapat di kalangan sarjana Kristen, seperti halnya tentang perbedaan antara “arti asli ayat” dengan “makna ayat”, yang hal tersebut menyangkut tentang

Sejarah Kodifikasi Al-Qur'an bag. 3

Image
Berkaitan tentang banyaknya bacaan, salah satu tokoh dari Jaringan Islam  Liberal ( JIL)  yang bernama Luthfi Asy-Syaukanie, mengatakan : “Otoritas bacaan bukanlah satu-satunya sumber yang menyebabkan banyaknya varian bacaan. Jika otoritas tidak dijumpai, kaum Muslim pada saat itu umumnya melakukan pilihan sendiri berdasarkan kaedah bahasa dan kecenderungan pemahamannya terhadap makna sebuah teks.  Dari sinilah kemudian muncul beragam bacaan yang berbeda akibat absennya titik dan harakat (scripta defectiva).  (1) Apa yang dipaparkan oleh Luthfi diatas, mengimplikasikan dengan banyaknya bacaan, hal tersebut menyebabkan adanya perbedaan isi teks yang bersifat tekstual. Berarti konsekuensi logisnya adalah disaat adanya perbedaan atas apa yang ditulis, tentunya akan berbeda pula atas apa yang dibacanya. Padahal, para penulis buku tentang biografi para qari’, selalu membedakan periwayatan dari segi memaparkan, mendengarkan dan menyampaikan. Mereka menyebut bagian pertama deng