Posts

Sakramen Perjamuan Kudus: Sebuah Warisan Dari Agama Pagan

Image
Oleh: Sang Misionaris.    Pendahuluan Kristen memiliki perbedaan pendapat tentang pembahasan sakramen Perjamuan Kudus, baik perbedaan antara Protestan dengan Perjamuan Kudus menurut Katolik, di mana dalam Katolik sakramen ini disebut dengan ekaristi, maupun dengan sesama Protestan sendiri. Dalam internal Protestan, Perjamuan Kudus menurut Luther berbeda dengan Perjamuan Kudus menurut Johanes Calvin, begitu pula keduanya memiliki perbedaan pandangan dengan Perjamuan Kudus menurut Zwingli. Selain menggunakan ayat-ayat Perjamuan Kudus dalam membenarkan anggapannya, orang-orang yang bertikai tentang Perjamuan Kudus telah menggunakan pula rasio mereka masing-masing dalam mencari pembenarannya. Dan di masa Reformasi, persoalan tentang Perjamuan Kudus telah menyisakan perbedaan yang semakin tajam dan juga melebar. Namun demikian, jika ditinjau dari pendekatan agama-agama ternyata Kristen bukanlah satu-satunya agama yang memiliki sakramen Perjamuan Kudus, karena jauh sebelum Kris

Fitnah Kristen: Islam Berasal Dari Sekte Kristen

Image
Oleh: Sang Misionaris Pendahuluan Pandangan orang Kristen tentang Islam selalu saja ada pandangan miring dan bahkan fitnahan yang dilontarkan, misalnya, adanya tudingan bahwa Islam berasal dari sekte Kristen Nestorian, atau adanya anggapan bahwa ajaran Islam memiliki kemiripan atau menyerupai dengan ajarannya Gnostik dan juga sekte Doketisme. Fitnahan Kristen terhadap Islam tersebut tentu saja tidak benar, karena jika Islam berasal dari sekte Kristen, sebagaimana tudingannya mereka, tentunya mereka harus mampu menyertakan berbagai bukti otentik yang bisa menguatkan tudingan mereka tersebut, bukan hanya sekedar menduga-duga saja atau menggunakan prasangka dengan cara mencocok-cocokkan ajaran Islam dengan sekte Kristen. 

Menelusuri Jejak Islam Dan Kristen Nestorian Di Barus

Image
Oleh: Sang Misionaris Pendahuluan Ketika kita dialog dengan Kristen dan membahas tentang sejarah masuknya agama Kristen ke Indonesia , Kristen pada umumnya akan berpendapat bahwa yang membawa agama  Kristen ke Indonesia adalah para bangsa kolonial. Namun demikian, ada sebagian umat Kristen yang penuh dengan percaya diri memberikan jawaban yang lain dari Kristen pada umumnya, bahwa sejarah masuknya agama Kristen ke Nusantara itu dibawa oleh Kristen Nestorian, di mana keberadaan Gereja Nestorian telah ada di Nusantara sejak abad ke-6 atau 7 M. Menurut mereka, sejarah kota Barus kuno merupakan tempat yang telah disinggahi oleh Gereja Nestorius. Namun nyatanya, klaim mereka tersebut masih belum bisa dibuktikan kebenarannya hingga saat ini, dikarenakan tidak adanya bukti-bukti sejarah yang telah mendukung dan membuktikan klaim Kristen tersebut, dan adanya anggapan mereka bahwa Kristen lebih dulu masuk ke Nusantara daripada Islam , tentu saja klaim tersebut tidak memiliki dasar s

Berbagai Salinan Dan Terjemahan Alkitab (Perjanjian Lama Dan Baru)

Image
Oleh: Sang Misionaris Pendahuluan     Dengan banyaknya salinan dan terjemahan Alkitab, hal itu tidaklah menjamin dan membuktikan bahwa Alkitab terjaga keasliannya, karena apa yang didapatkan oleh Kristen hanyalah salinan dan terjemahannya saja, bukan hasil terjemahan yang didapatkan dari naskah asli Alkitab. Adanya berbagai salinan Alkitab, yang terdiri dari manuskrip dan papirus, misalnya, ternyata isinya pun tidaklah seutuhnya didapatkan dan tidak pula seutuhnya sama dengan Alkitab yang digunakan oleh Kristen saat ini. Bahkan lebih dari itu, manuskrip Alkitab yang satu dengan yang lainnya memiliki banyak perbedaan, dan begitu pula dengan papirus Alkitab, yang hanya baru ditemukan secuil, layaknya kertas yang telah dirobek. Alkitab terus mengalami perevisian seiring dengan ditemukannya manuskrip atau papirus lainnya, baik itu karena disebabkan masalah yang bersifat alami, seperti hilang atau terhapusnya huruf, maupun perevisian yang sifatnya disengaja karena alasan penyocok

Bukti Lemahnya Doktrin Inkarnasi Yesus

Image
    Oleh: Sang Misionaris     Pendahuluan         Inkarnasi Yesus Kristus, sejak awal tidaklah dihubung-hubungkan dengan keselamatan manusia, dan adanya makna bahwa Yesus penyelamat dosa manusia, justru baru dikenal di kemudian hari setelah adanya pertikaian di kalangan internal Kristen sendiri. Doktrin inkarnasi yang diyakini oleh Kristen selama ini bermula dari adanya berbagai pandangan orang-orang Kristen dalam menilai diri Yesus, di mana doktrin inkarnasi Yesus Kristus tersebut muncul karena adanya perbedaan terhadap penekanan dalam diri Yesus, di satu sisi ada yang menekankan pada kemanusiaannya Yesus dan di sisi lain, hanya menekankan pada sisi keilahiannya saja. Namun demikian, Kristen membantah bahwa konsep inkarnasi dalam Kristen memiliki perbedaan yang signifikan dengan inkarnasi yang terdapat pada keyakinan para penyembah berhala, dikarenakan tujuan inkarnasi dalam Kekristenan memiliki perbedaan, meskipun dalam kacamata sosiologi-historis Kekristenan sebenarnya telah

Makna Diturunkannya Al-Qur’an Dalam Tujuh Huruf

Image
Oleh: Sang Misionaris Pendahuluan         Pengertian tujuh huruf bukanlah dalam pengertian yang selama ini kita pahami, yaitu huruf A hingga Z. Meskipun dalam hadis terdapat dalil diturunkannya Al-Qur’an dengan tujuh huruf , tapi ternyata dalil tersebut telah mengakibatkan terjadinya perbedaan pendapat di kalangan para ulama. Ketika membahas tentang makna tujuh huruf Al-Qur’an, pada umumnya selalu dibahas enam pendapat berbeda dalam membahas tentang makna tujuh huruf. Padahal kenyataannya, pengertian Al-Qur’an diturunkan dengan 7 huruf tersebut memiliki belasan hingga puluhan pendapat yang berbeda antara ulama yang satu dengan lainnya. Dari adanya macam-macam pendapat ulama tentang tujuh huruf Al-Qur’an, hal tersebut berimplikasi terjadinya berbagai masalah yang timbul dalam sejarah Al-Qur’an di kemudian hari, bahkan Abdul Shabur Syahin menganggap bahwa tujuh huruf dalam Al-Qur’an sebagai misteri paling misterius dalam sejarah Al-Qur’an. Dari adanya kemisteriusan itulah, maka

Tudingan Orientalis Terhadap Al-Qur’an Dan Sanggahannya

Image
Oleh: Sang Misionaris Pendahuluan     Pada dasarnya, pandangan orientalis terhadap Al-Qur’an memiliki perbedaan pendapat antara satu dengan yang lainnya, di mana dari setiap teori yang dihasilkan oleh orientalis terhadap Al-Qur’an, selalu mendapatkan bantahan dari orientalis lainnya. John Wansbrough, misalnya, telah membuat beberapa tesis terhadap Al-Qur’an, di mana kajiannya tersebut telah ditentang oleh sejumlah orientalis lainnya yang telah meresensi karyanya Wansbrough, Qur’anic Studies: Sources and Methods of Scriptural Interpretation , seperti Issa J. Boullatta, dan van Ess. Berbagai teori atas kajian orientalis terhadap Al-Qur’an memang beragam, tergantung pendekatan apa yang digunakannya. Dan bagi Fazlur Rahman, kajian yang dihasilkan oleh Wansbrough dinilai sebagai masalah yang serius dan merupakan ancaman terhadap masa depan orientalisme ataupun terhadap prasangka dogmatik kaum Muslimin. Maka tak heran, jika pada akhirnya Fazlur Rahman pun menolak berbagai tudingan y